i. di atas meja ada tupperware dengan post-it
kawanku meletakkan telur dadar di dalamnya
katanya untukku makan malam
sebab, malam ini ia jalan-jalan ke luar
ii. isak tangis tiga malam berturut-turut
lampu sudah padam. ia tahunya
mataku sudah terpejam. padahal,
tidurku belum bisa nyenyak
iii. aku membawa panci, ia membawa spatula
aku mengiris-ngiris, ia memasak
kami makan dari satu panci hari ini
kami malas mencuci terlalu banyak perkakas
iv. pagi ini aku belum bangun sepenuhnya
tapi sudah bersin-bersin karena menyapu debu
kiriman angin dari ujung lorong
yang tiba di depan kamar kami
v. walau ia sudah selesai mandi
aku masih mematung karena mimpi semalam
ia melihat wajahku yang pucat dan bisu
lalu mengguyurku dengan ketenangan
tanpanya di pagi-pagi seperti itu,
mungkin aku akan sering bolos kelas
vi. kami punya tiga puluh menit sebelum cucian selesai
sebelum lari ke atas, berebut mesin pengering dan
lagi-lagi kutemukan kaos kaki yang tinggal sebelah
ew, kancut spiderman yang masih basah
kita perlu menunggu lagi
sampai cucian laki-laki itu kering
vii. aku membersihkan galon, ia membuka tutupnya
kami sama-sama mengangkatnya
kalau tumpah? kuambil keset
ia juga menumpahkan tawa
kadang-kadang sebaliknya
viii. sudah berulang kali kami baca baris-baris itu
setengah menyerah, mulai berpasrah
biarlah ulangan besok, jadi pelajaran besok
yang penting delivery hokben buat self-reward
besok bangun lebih pagi, oke?
aku mau memompa sepeda dulu
temani aku ya
ix. mau titip apa? sabun cuci piring,
tisu dapur, odol, pembersih kloset,
dan dia yang pulang ke kosan
aku bosan tidur sendirian
rindu tinggal bersama dan
menjalani hal-hal yang biasa
dan membangun kebiasaan
yang jadi kisah berharga
x. ketika aku tidur sendirian di kamar, aku berdoa
agar tenang juga tidurnya
di mana pun ia rebah
di atas kasur, di bawah tanah