Pengakuan di Kotak Suratmu

Firnita
2 min readFeb 14, 2022

--

Photo by Natalia Łyczko on Unsplash

Kau sering lewat di linimasaku. Hampir setiap cuitanmu meninggalkan kesan di kepalaku. Tiba-tiba aku mulai menunggu keluh kesahmu. Aku jadi tersenyum membaca curahanmu. Tulisan-tulisanmu menculik perhatianku. Maka, suatu malam kuketuk kotak suratmu dan kutinggalkan pengakuan di sana.

“Aku hanya ingin kau tahu: aku tertarik denganmu.”

Aku senang kau mengucapkan terima kasih. Setidaknya kau tidak membiarkanku merasa malu sendiri. Kita jadi sama-sama kikuk. Kau sudah lama tidak mendengar seseorang menyatakan perasaannya padamu. Aku sudah lama tidak punya keberanian menyatakan perasaan.

Aku tenang mengetahui sesekali kita berpapasan di linimasa. Hingga kemudian, saat kau hendak menghilang sejenak, kau tinggalkan alamat surelmu. Kita jadi berbalas surat sampai kemudian berhenti.

Walau begitu, aku merasa lega. Aku jadi tahu aku bisa kembali terbuka dan merasa nyaman dengan orang baru. Aku sempat menceritakan sesuatu yang tidak mudah kujelaskan. Aku juga membaca kisahmu yang mungkin susah juga untuk kaubagi. Setidaknya, aku merasa kita sudah menyadari kehadiran satu sama lain di bumi ini. Aku tahu kau siapa, kau pun tahu aku siapa.

Sesungguhnya, aku masih menulis surat untukmu. Hanya saja, sekarang surat-surat itu tidak lagi kukirimkan padamu. Mereka duduk manis di kursi penantian. Barang kali akan ada masanya kaulah yang menjemput mereka.

Tertanda,
Firnita.

Telah disuarakan untuk episode siniar Menjadi Manusia.
Klik di sini untuk mendengar.

--

--

Firnita
Firnita

Written by Firnita

usually, i write more than this short bio. say hi through my ig/x/tiktok: @firnnita

No responses yet